hello
setelah melalui diskusi tanpa solusi panjang, akhirnya telah rampung sudah sebagian post dari Kritikus yang menganggap diri mereka Kritikus. Walaupun tanpa dukungan masyarakat, mereka mencoba membagi sedikit hasil dari diskusi tanpa akhir mereka...
enjoy it..
LEMPUNG atau TANAH
LIAT
Lempung membentuk
gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan
oleh jenis mineral
lempung yang mendominasinya.
Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan
oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida
silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis
golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral
lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan
memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk
kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang
bersal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh
batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan
beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon, oksigen, dan
aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Tanah Liat atau tanah lempung
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan
lahan pertanian.
2.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan
kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
3.
Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara
halus.
4.
Merupakan bahan baku
pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus
dibakar dengan suhu di atas 10000C.
Jenis
jenis tanah liat :
tanah liat di bagi dalam dua
jenis, primer dan skunder
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat
yang dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak
berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah
tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder.
Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil
dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak
tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan
sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam. Suhu matang
berkisar antara 13000C–1400 0C, bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang termasuk
tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan
dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak
tanah sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan
lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa
dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan
hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan tanah liat
kaolinit.
Tanah liat primer memiliki
ciri-ciri:
§
warna putih sampai putih kusam
§
cenderung berbutir kasar,
§
tidak plastis,
§
daya lebur tinggi,
§
daya susut kecil
§
bersifat tahan api
Dalam keadaan kering, tanah liat primer sangat rapuh sehingga
mudah ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk
tidak simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder
yang berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar
penampang irisan partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa ribu kali.
Dalam gambar di bawah ini tampak kedua partikel dilapisi lapisan air (water
film), tetapi karena bentuknya tidak datar/asimetris, lapisan air tidak saling
bersambungan, akibatnya partikel-partikel tidak saling menggelincir.
Tanah liat sekunder atau sedimen
(endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang
berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan
butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti
lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena
air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik
sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi
partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan
lebih
plastis.
Jumlah tanah liat sekunder lebih
lebih banyak dari tanah liat primer. Transportasi air mempunyai pengaruh khusus
pada tanah liat, salah satunya ialah gerakan arus air cenderung menggerus
mineral tanah liat menjadi partikel-partikel yang semakin mengecil. Pada saat
kecepatan arus melambat, partikel yang lebih berat akan mengendap dan
meninggalkan partikel yang halus dalam larutan. Pada saat arus tenang, seperti
di danau atau di laut, partikel – partikel yang halus akan mengendap di
dasarnya. Tanah liat yang dipindahkan bisaanya terbentuk dari beberapa macam
jenis tanah liat dan berasal dari beberapa sumber. Dalam setiap sungai, endapan
tanah liat dari beberapa situs cenderung bercampur bersama. Kehadiran berbagai
oksida logam seperti besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu
keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun
busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses
panjang dan bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat:
berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang
antara 9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan
mempunyai daya susut yang lebih besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil
porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah
liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap,
berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah.
Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai
coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
§
Kurang murni.
§
Cenderung berbutir halus.
§
Plastis.
§
Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda,
kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
§
Daya susut tinggi.
§
Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay,
stoneware, ballclay).
§
Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai 12000C
(earthenware).
Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi
dan unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat,
merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan
kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%,
dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya
matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih
terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
Menurut titik leburnya, tanah liat
sekunder dapat dibagi menjadi lima
kelompok besar, yaitu:
1. Tanah Liat Tahan Api
(Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke
abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan
padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah.
Titik leburnya mencapai suhu ± 1500 ºC. Yang tergolong tanah liat tahan
api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk,
misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina dan silika. Bahan ini
sering digunakan untuk bahan campuran pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk
stoneware maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang menguntungkan, antara lain
berwarna putih, mempunyai daya lentur dan sebagainya, maka Kaolin juga dipakai
sebagai bahan pengisi untuk produk kertas dan kosmetik.
Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam pembakaran
gerabah (earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat
stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya berwarna abu-abu, plastis,
mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus. Jumlah deposit
di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau mineral tahan api. Tanah liat stoneware
dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan benda keramik alat rumah tangga
tanpa atau menggunakan campuran bahan lain. Setelah suhu pembakaran
mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah menjadi keras seperti batu, padat,
kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring.
Disebut juga sebagai tanah liat sendimen. Ball Clay berbutir
halus, mempunyai tingkat plastisitas sangat tinggi, daya susutnya besar dan
bisaanya berwarna abu-abu. Tanah liat ini mempunyai titik lebur antara 1250 ºC
s/d 1350 ºC. Karena sangat plastis, ball clay hanya dapat dipakai sebagai bahan
campuran pembuatan massa
tanah liat siap pakai.
4. Tanah Liat Earthenware.
Bahan ini sangat banyak terdapat di alam. Tanah liat ini
memiliki tingkat plastisitas yang cukup, sehingga mudah dibentuk, warna bakar
merah coklat dan titik leburnya sekitar 1100 ºC s/d 1200 ºC. tanah liat merah
banyak digunakan di industri genteng dan gerabah kasar dan halus. Warna
alaminya tidak merah terang tetapi merah karat, karena kandungan besinya
mencapai 8%. Bila diglasir warnanya akan lebih kaya, khususnya dengan
menggunakan glasir timbal.
5. Tanah Liat Lainnya. Yang termasuk
kelompok ini adalah jenis tanah liat monmorilinit.
contohnya bentonit yang sangat halus dan rekat sekali. Tanah
liat ini hanya digunakan sebagai bahan campuran massa badan kaolinit dalam jumlah yang
relatif kecil
contoh contoh hasil kerajinan tangan dari tanah liat:
daftar anggaran dan bahan serta alat yang dipakai untuk membuat kerajinan tanah liat sederhana:
- tanah liat: Rp.15.000 x 6 buah : Rp,90.000
- cat warna: Rp.30.000
- kuas: Rp.15.000
- biaya tak terduga: Rp.20.000
Demikian kami para Kritikus ini mencoba berbagi apa yang kami perdebatkan selama ini. Mohan maaf jika ada salah kata atau menyinggung anda sekalian. sekaliannya ditunggu post kami yang selanjutnya mengenai konsep kerajinan tangan yang kami buat sendiri, kami sudah kehabisan ide jadi terima kasih sudah membaca blog dan membeli karya kami.
* thanks for Wiki Indonesia